Manajemen risiko adalah suatu pendekatan
terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan
ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko,
pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain
adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi
efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu.untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain
adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi
efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu.
Tujuan Utama manajemen risiko keuangan adalah
untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga
dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Risiko volatilitas harga
yang dihadapi ini dikenal sebagai risiko pasar. Para pelaku pasar cenderung
tidak berani mengambil risiko. Perantara jasa keuangan dan pencipta pasar
memberikan respons dengan menciptakan produk keuangan yang memungkinkan seorang
pelaku pasar untuk mengalihkan risiko perubahan harga tak terduga kepada orang lain-pihak
lawan.
MENGAPA MENGELOLA RISIKO KEUANGAN?
Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat
menunjukkan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan
mengendalikan risiko keuangan. Jika nilai perusahaan menyamai nilai kini arus
kas masa depannya, manajemen potensi risiko yang aktif dapat dibenarkan dengan
beberapa alasan.
Pertama, manajemen eksposur membantu dalam
menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan. Aliran arus kas yang lebih stabil
dapat meminimalkan kejutan laba sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi
arus kas. Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk
berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama.
Para pemberi pinjaman, karyawan dan pelanggan
juga memperoleh manfaat dari manajemen eksposur. Akhirnya karena kerugian yang
ditimbulkan oleh risiko harga dan suku bunga tertentu dialihkan kepada
pelanggan dalam bentuk harga yang lebih tinggi, manajemen eksposur membatasi
risiko yang dihadapi oleh konsumen.
PERANAN AKUNTANSI
Akuntan manajemen membantu dalam
mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait
dengan strategi respons risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi
perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan
mengevaluasi efektivitas program lindung nilai.
A. Identifikasi Risiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk
mengidentifikasikan berbagai jenis risiko market yang berpotensi dapat disebut
sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan
berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya.
Dan biasanya disebut sebagai kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu nilai
mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang
mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta
asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan eukuitas. Dimensi ketiga
dari kubus pemetaan risiko, melihat kemungkinan hubungan antara risiko pasar
dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan.
Jika seorang pesaing membeli topi bisbol dari
luar negeri dan mata uang negara sumber pembelian mengalami penurunan nilai
relatif terhadap mata uang negara anda, maka perubahan ini dapat menyebabkan
pesaing anda mampu untuk menjual dengan harga yang lebih rendah daripada anda.
Ini disebut sebagai risiko kompetitif mata uang yang dihadapi.
B. Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan
dalam proses manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang
berkaitan dengan alternatif strategi respons risiko. Akuntan harus mengukur
manfaat dari lindung dinilai dan dibandingkan dengan biaya plus biaya
kesempatan berupa keuntungan yang hilang dan berasal dari spekulasi pergerakan
pasar.
C. Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang Risiko kurs
valuta asing (valas)
Adalah salah satu bentuk risiko yang paling
umum dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Dalam dunia kurs
mengambang, manajemen risiko mencakup : 1) antisipasi pergerakan kurs, 2)
pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan, 3) perancangan
strategi perlindungan yang memadai, dan 4) pembuatan pengendalian manajemen
risiko internal.
1. Peramalan atas Perubahan Kurs
Informasi yang sering kali digunakan dalam
membuat peramalan kurs (yaitu depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan
dalam faktor-faktor berikut ini:
·
Perbedaan Inflasi (inflation
differential). Kebijakan moneter (monetery policy).
·
Neraca Perdagangan
(balance of trade).
·
Neraca pembayaran
(balance of payment).
·
Cadangan moneter dan
kapasitas utang luar negeri (international monetary reserve and debt capacity).
·
Anggaran nasional
(national budget).
·
Kurs forward (forward
exchange quotations).
·
Kurs tidak resmi
(unofficial rates).
·
Perilaku mata uang
terkait (behavior of related currencies).
·
Perbedaan suku bunga
(interest rate differentials).
·
Harga opsi ekuitas
luar negeri (foreign equity option prices).
Faktor politik sangat mempengaruhi nilai mata
uang di banyak negara. Respons politik terhadap tekanan devaluasi atau
revaluasi sering kali menghasilkan pengukuran untuk sementara waktu (temporer)
dan bukan penyesuaian kurs. Pengukuran temporer ini meliputi pajak tertentu,
kontrol impor, insentif ekspor, dan kontrol mata uang.
Kurs pasar kini (yaitu kurs forward)
menunjukkan adanya konsensus dari seluruh pelaku pasar atas kurs valuta asing
di masa mendatang. Kurs forward merupakan estimasi terbaik yang ada untuk kurs
di masa mendatang. Acaknya perubahan kurs valas mencerminkan perbedaan opini
atas kurs di kalngan pelaku pasar.
2. Manajemen Potensi Risiko
Menyusun struktur permasalah perusahaan untuk
meminimalkan pengaruh buruk kurs memerlukan informasi mengenai potensi terhadap
risiko valas yang dihadapi. Potensi terhadap risiko valas timbul apabila
perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba dan arus kas suatu
perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini
berpusat pada dua jenis potensi risiko: translasi dan transaksi.
Potensi Risiko Translasi
Potensi risiko translasi mengukur pengaruh
perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestik atas aktiva
dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Sebagai
contoh, sebuah induk perusahaan AS yang mengoperasikan anak perusahaan yang
dimiliki sepenuhnya di ekuador (dengan mata uang fungsional dolar AS) mengalami
perubahan nilai dolar atas aktiva moneter bersih di ekuador jika nilai tukar AS
mengalami perubahan relatif terhadap dolar. Aktiva atau kewajiban dalam mata
uang asing menghadapi potensi risiko kurs jika suatu perubahan dalam kurs
menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang induk perusahaan berubah.
Kelebihan antara aktiva terpapar risiko dengan
kewajiban terpapar (yaitu pos-pos dalam mata uang asing yang ditranslasikan
berdasarkan kurs kini ) menyebabkan timbulnya posisi aktiva terpapar bersih.
Potensi ini disebut potensi risiko positif. Devaluasi mata uang asing relatif
terhadap mata uang pelaporan menimbulkan kerugian translasi. Revaluasi mata
uang asing menghasilkan keuntungan translasi. Sebaliknya, jika perusahaan
memiliki posisi kewajiban terpapar bersih atau potensi risiko negatif apabila
kewajiban terpapar melebihi aktiva terpapar. Devaluasi mata uang asing
menyebabkan timbulnya keuntungan translasi. Revaluasi mata uang asing
menyebabkan kerugian translasi.
Laporan multi mata uang juga memungkinkan induk
perusahaan untuk menggabungkan laporan potensi risiko yang serupa dari seluruh
anak perusahaan luar negerinya dan melakukan analisis secara terus menerus
potensi risiko translasi di seluruh dunia berdasarkan mata uang nasional.
Analisis ini sangat membantu khususnya jika manager lokal bertanggungjawab
terhadap perlindungan atas potensi risiko tranlasi.
Potensi Risiko Transaksi
Potensi risiko transaksi berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian
transaksi yang berdenominasi dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan
dan kerugian translasi, keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak
langsung terhadap arus kas.
Kontrol terpusat terhadap keseluruhan potensi
risiko mata uang suatu perusahaan masih dimungkinkan. Agar terlaksana,
masing-masing perusahaan afiliasi luar negeri harus mengirimkan laporan potensi
risiko multi mata uang kepada kantor pusat perusahaan secara terus menerus.
Sekali potensi risiko telah digabungkan berdasarkan mata uang dan negara,
perusahaan dapat melakukan kebijakan lindung nilai terkoordinasi secara
terpusat untuk menghilangkan kerugian potensial.
Potensi risiko Akuntansi versus Ekonomi Ini
merupakan pengaruh perubahan nilai mata uang terhadap kinerja operasi dan arus
kas masa depan perusahaan. Misalnya, jumlah aktiva terpapar anak perusahaan
sebesar $ 25.000 dan jumlah kewajiban terpapar sebesar $ 7.500, Selisihnya
adalah potensi risiko bersih yaitu sebesar $ 17.500. Berdasarkan laporan ini
seorang manajer keuangan dapat memutuskan untuk melakukan lindung nilai atas
posisi ini dengan menjual sebanyak 17,5 juta dolar Australis dalam pasar
forward mata uang.
Laporan potensio risiko tradisional
mempertimbangkan pengaruh perubahan kurs terhadap saldo akun per tanggal
laproan keuangan. Laporan aurs kas multi mata uang menekankan potensi risiko
yang dihasilkan oleh perubahan kurs selama periode anggaran yang berlaku.
Istilah potensi risiko ekonomi menunjukkan
bahwa perubahan kurs mempengaruhi posisi kompetitif perusahaan dengan mengubah
harga masukan dan keluaran perusahaan relatif terhadap harga kompetitor luar
negeri. Potensi risiko ekonomi atau operasi sedikit terkait atau tidak memiliki
kaitan dengan potensi risiko translasi atau transaksi. Dengan demikian
pengelolaan atas potensi risiko semacam itu memerlukan teknologi lindung nilai
yang lebih bersifat strategis dan bukan taktis.
Perusahaan dapat memilih untuk lindung nilai
struktural yang mencakup pemilihan atau relokasi tempat manufaktur untuk
mengurangi potensi risiko operasi usaha secara keseluruhan. Sebagai alternatif,
induk perusahaan dapat mengambil pendekatan portofolio untuk pengurangan risiko
dengan memilih jenis-jenis usaha yang dapat mengurangi potensi risiko yang
dihadapi.
Pengukuran potensi risiko operasi yang tepat
memerlukan pemahaman struktur pasar di mana perusahaan dan pesaingnya melakukan
kegiatan usaha, serta pengaruh kurs riil (sebagai kebalikan dari nominal).
Pengaruh ini sukar untuk diukur. Karena potensi risiko operasi cenderung berada
dalam periode waktu yang lama, ketidak pastian dalam hal dapat diukur atau
tidak, dan tidak berdasarkan pada komitmen secara terbuka, maka akuntan harus
menyediakan informasi yang mencakup berbagai fungsi operasi dan periode waktu.
Strategi Perlindungan Sekali potensi risiko
kurs yang dihadapi dapat diidentifikasikan, langkah berikutnya adalah merancang
strategi lindung nilai untuk meminimalkan atau menghilangkan potensi risiko
tersebut.
Strategi ini mencakup :
·
Lindung Nilai Neraca
Dapat mengurangi potensi risiko yang dihadapi
perusahaan dengan menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva
dan kewajiban perusahaan yang terpapar. Metode lindung nilai potensi risiko
perusahaan positif lainnya dalam sebuah anak perusahaan yang berlokasi di
negara yang rentan terhdap devaluasi meliputi:
1. Mempertahankan saldo kas dalam mata uang lokal sebesar tingkat
minimum yang diperlukan untuk mendukung operasi yang berjalan.
2. Mengembalikan laba yang di atas jumlah yang diperlukan untuk
ekspansi modal kepada induk perusahaan.
3. Mempercepat (memastikan-leading) penerimaan dan piutang dagang
yang beredar dalam mata uang lokal.
4. Menunda (memperlambat-lagging) pembayaran utang dalam mata uang
lokal.
5. Mempercepat pembayaran utang dalam mata uang asing.
6. Menginvestasikan kelebihan utang tunai ke dalam persediaan dan
aktiva lainnya dalam mata uang lokal yang tidak terlalu terpengaruh oleh
kerugian devaluasi.
7. Berinvestasi dalam aktiva di luar negeri dengan mata uang yang
kuat.
·
Lindung Nilai
Operasional Bentuk perlindungan risiko ini berfokus pada variabel variabel yang
mempengaruhi pendapat dan beban dalam mata uang asing. Pengendalian biaya yang
lebih ketat memungkinkan margin keselamatan yang lebih besar terhadap potensi
kerugian mata uang.
·
Lindung Nilai
Struktural Lindung nilai ini mencakup relokasi tempat manufaktur untuk
mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan atau mengubah negara yang
menjadi sumber bahan mentah atau komponen manufaktur.
·
Lindung Nilai
Kontraktual, Berbagai instrumen lindung nilai kontraktual telah dikembangkan
untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada para manajer dalam
mengelola potensi risiko valuta asing yang dihadapi.
Kebanyakan instrumen keuangan ini adalah
derivatif , dan bukan merupakan instrumen dasar. Instrumen keuangan dasar,
seperti perjanjian pembelian kembali (piutang), obligasi, dan modal saham,
memenuhi definisi akuntansi konvensional untuk aktiva, kewajiban, dan ekuitas
pemilik. Instrumen derivatif merupakan perjanjian kontraktual yang memberikan
hak atau kewajiban khusus dan memperoleh nilainya dan instrumen keuangan atau
komoditas lainnya. Banyak di antaranya didasarkan pada peristiwa yang bersifat
kontijensi.
Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai Merupakan
kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaanya untuk
meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan risiko pasar pada
pundak pihak lain. Produk ini mencakup antara lain kontrak forward, future,
swap, opsi, dan gabungan dari ketiganya. Untuk memahami pentingnya akuntansi
lindung nilai, dicontohkan beberapa praktik akuntansi lindung nilai yang dasar.
Komponen dasar laporan keuangan (tanpa pajak).
Para analis biasanya memusatkan perhatian pada
operasi ketika mengevaluasi seberapa baik manajemen telah menjalankan usaha
intinya. Laba bersih mencakup pengaruh kejadian luar biasa atau peristiwa
jarang terjadi yang cukup membingungkan.
Perlakuan akuntansi untuk derivatif keuangan
yang telah diterima secara internasional adalah menetapkan nilai produk menurut
pasar dengan timbul keuntungan atau kerugian yang diakui sebagai bagian dari
laba nonoperasi. Beberapa kriteria lindung nilai yang memadai, mencakup hal-hal
berikut:
1. Pos-pos yang sedang dilindungi nilai
menimbulkan risiko pasar yang harus dihadapi perusahaan.
2. Perusahaan mendeskripsikan strategi lindung
nilai.
3. Perushaan menentukan instrumen yang akan
digunakan untuk lindung nilai.
4. Perusahaan mencatat alasannya mengapa lindung
nilai yang dilakukan kemungkinan besar akan efektif dilakukan.
Kontrak Forward Valas Kontrak forward valuta
merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang tertentu
yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di masa
mendatang. Perbedaan antara kurs forward dan kurs spot yang berlaku pada
tanggal kontrak forward menimbulkan asanya premium (apabila kurs
forward>kurs spot) atau diskon (kurs forward.
Keuntungan atas kontrak forward secara
efektiff telah mengimbangi devaluasi nilai peso. Perkiraan margin kotor dan
laba operasi dapat dibuat. Diskon kontrak forward merupakan biaya atas lindung
nilai risiko valas.
Tampilan diatas juga dapat terjadi dalam bentuk
perkiraan akan dilakukan penjualan ekspor. Harapan ini bukanlah hasil dari
transaksi masa lalu ataupun juga bukan hasil dari komitmen penjualan
perusahaan. Ini merupakan bentuk arus kas masa depan yang tidak pasti
(antisipasi transaksi). Dengan demikian, keuntungan atau kerugian atas kontrak
forward untuk melakukan lindung nilai terhadap perkiraan penerimaan dalam peso
pada awalnya akan dicatat dalam ekuitas sebagi bagian dari laba komprehensif.
Jumlah ini akan direklasifikasikan menjadi labab kini di dalam periode saat
penjualan ekspor benar-benar dilakukan.
LINDUNG NILAI INVESTASI BERSIH DALAM OPERASI LUAR NEGERI
Kapan saja sebuah anak perusahaan luar negeri
yang memiliki posisi aktiva bersih terpapar hendak dikonsolidasikan dengan
induk perusahaan, maka akan timbul kerugian translasi jika nilai uang asing
mengalami penurunan relatif terhadap mata uang induk perusahaan. Kerugian
translasi juga terjadi jika anak perusahaanluar negeri memiliki posisi
kewajiban bersih terpapar dan nilai mata uang asing meningkat relatif terhadap
mata uang induk perusahaan. Salah satu cara untuk meminimalkan kerugian ini
adalah dengan membeli kontrak forward. Strategi ini berarti menggunakan
keuntungan transaksi yang direalisasikan dari kontrak forward untuk mengimbangi
kerugian translasi.
BERSPEKULASI DALAM MATA UANG ASING
Peluang untuk meningkatkan laba dilaporkan
dengan menggunakan kontrak forward dan opsi dalam pasar valas. Kontrak forward
yang dibeli untuk spekulasi pada awalnya dicatat sebesar kurs forward. (Kurs
forward merupakan indikator kurs spot yang terbaik yang berlaku jika kontrak
telah jatuh tempo). Keuntungan atau kerugian translasi yang diakui sebelum
penyelesaian bergantung pada antara kurs forward awal dan kurs yang tersedia
untuk periode kontrak yang tersisa.
Kesulitan dalam pengukuran nilai wajar dan
perubahan dalam nilai instrumen lindung nilai terjadi apabila dervatif keuangan
tidak diperdagangkan secara aktif. Sebagi contoh, pengukuran keuntungan atau
kerugian yang berkaitan dengan kontrak opsi akan bergantung pada apakah opsi
tersebut diperdagangkan pada suatu bursa efek utama atau di luar bursa utama.
Penilaian opsi dapat dengan mudah dilakukan jika opsi dicatat pada sebuah bursa
efek utama. Penilaian akan lebih sulit dilakukan jika opsi diperdagangkan
melaui perntara. (over-the –counter). Disini pada umumnya akan digunakan rumus
penentuan harga secara matematis. Model penentuan harga opsi yang disebut model
Black-Scholes dapat digunakan untuk menentukan nilai opsi pada suatu waktu.
PENGUNGKAPAN
Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan
IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara
lain:
a. ü Tujuan dan strategi
manajemen risiko untuk melakukan transaksi lindunga nilai
b. ü Deskripsi pos-pos yang
dilindung nilai
c. ü Identifikasi risiko
pasar dari pos-pos yang dilindung nilai
d. ü Deskripsi mengenai
instrumen lindung nilai
e. ü Jumlah yang tidak
dimasukkan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
f. ü Justifikasi awal
(apriori) bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat afektif untuk
meminimalkan risiko pasar.
g. ü Penilai berjalan
mengenai efektivitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif
Digunakan selama periode berjalan Kendali
Keuangan Setiap strategi manajemen risiko keuangan harus mengevaluasi
efektifitas program lindung nilai. Umpan balik dari system evaluasi yang
berjalan akan membantu untuk menyusun pengalaman kelembagaan dalam praktik
manajemen risiko. Penilaian kinerja program manajemen risiko juga memberikan
informasi mengenai kapan strategi yang ada sudah tidak lagi tepat untuk
dilakukan.
Poin-poin pengendalian Keuangan Sistem
evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini
mencakup, tetapi tidak terbatas pada, bagian treasuri perusahaan, pembelian dan
anak perusahaan luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan
mencakup pengukuran kinerja seluruh prodram manajemen risiko nilai tukar,
mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan, dan pelaporan hasil lindung
nilai. Sistem evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan
sejauh apa bagian trasuri perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam
organisasi itu.
Dalam banyak organisasi, manajemen risiko
valuta asing tersentralisasi pada kantor pusat perusahaan. Hal ini memungkinkan
para manajer anak perusahaan untuk berkonsentrasi pada usaha intinya. Namun
demikian, ketika membandingkan hasil aktual dan hasil yang diperkirakan, sistem
evaluasi harus memiliki acuan yang digunakan untuk membandingkan keberhasilan
perlindungan risiko perusahaan.
ACUAN YANG TEPAT Standar yang tepat yang
digunakan untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam
setiap sistem penilaian kinerja. Dalam manajemen risiko valuta asing,
pertanyaan-pertanyaan berikut ini harus dipertimbangkan ketika hendak memilih
sebuah acuan.
1. ü Apakah acuan yang
tepat mewakili suatu kebijakan yang seharusnya diikuti?
2. ü Apakah acuan ini dapat
diperjelas di bagian awal?
3. ü Apakah acuan ini
memberikan strategi dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan alternatif
lainnya?
Jika program manajemen risiko valas
tersentralisasi, maka acuan yang tepat dapat digunakan untuk mengukur
keberhasilan program perlindungan risiko perusahaan merupakan program yang
dapat diimplementasikan oleh manajemen setempat. Perusahaan yang menolak risiko
valuta asing secara otomatis mungkin melakukan lindung nilai terhadap potensi
risiko luar negeri yang mungkin dihadapi melalui pasar forward atau peminjaman
dalam mata uang lokal.Kinerja suatu produk lindung nilai tertentu (seperti swap
mata uang), atau kinerja seorang manajer risiko, akan dinilai dengan
membandingkan imbalan ekonomi yang dihasilkan dari transaksi yang secara aktif
dilindung nilai dengan imbalan ekonomi yang seharusnya akan diperoleh
seandainya suatu perlakuan acuan telah digunakan.
Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan risiko keuangan harus dapat
merekonsiliasikan sistem pelaporan internal. Hal ini umumnya merupakan wilayah
kekuasaan departemen kontroler perusahaan. Pendekatan tim merupakan cara yang
efektif dalam merumuskan tujuan risiko keuangan, standar kinerja, serta
sistempengawasan dan pelaporan. Manajemen risiko keuangan merupakan contoh
utama di mana keuangan perusahaan dan akuntansi sangat berkaitan erat.
Referensi:
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar