Seharusnya
koperasi bisa memandang Globalisasi sebagai realitas kehidupan, dengan
kandungan ancaman dan kesempatan daripada bergabung pada gerakan yang menolak Globalisasi
(saya pernah mendengar ada pergerakan seperti itu ). Penolakan memang menarik, tetapi
tidak akan menguntungkan anggota dan komunitasnya. Mengetahui bagaimana
menanggapi Globalisasi secara efektif tanpa harus kehilangan identitasnya,
merupakan strategi yang cukup baik. Pemikiran pertama, kita harus menyadari
bahwa ada yang berpendapat bahwa koperasi tidak layak untuk ekonomi yang baru
ini. Mereka bilang begitu karena koperasi tidak murni dimotivasi oleh
keuntungan, karena mereka tidak berdasarkan pada saham sebagai pengambil
keputusan, dan koperasi lebih berdasarkan kondisi local daripada global.
Koperasi tidak sesuai dengan paradigma kekinian yang individualistik,
kompetitif, liberalistik dan terglobalisasi.
Didunia
ini ada sejumlah besar koperasi, namun koperasi yang berani dan mampu bersaing
di pasar bebas, bisa dihitung dengan jari. Dalam banyak kasus, sebagian
koperasi-koperasi saat ini tengah berjuang untuk menghadapi delapan masalah
serius yang harus diselesaikan oleh koperasi itu sendiri.
Yang
pertama bahwa koperasi jarang melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan yang
penuh persaingan.
Yang
kedua, bahwa koperasi dalam hal IT sangat lamban, sementara IT bergerak sangat
cepat.
Permasalahan
yang ketiga adalah hanya sedikit koperasi primer yang bergerak ditaraf
nasional.
Yang
keempat bahwa koperasi adalah pemasok terendah dalam kancah industri.
Permasalahan
yang kelima sungguh memprihatinkan, koperasi-koperasi tidak memiliki semangat
atau budaya kewirausahaan yang kuat, yang menjurus pada kehilangan kesempatan
dan kurangnya inovasi.
Yang
keenam, koperasi kurang memiliki komitmen atau kesadaran akan perlunya
mengembangkan manajemen eksekutif koperasi dan pada umumnya tidak mengenal
manajemen peranan kepemimpinan yang menentukan dalam mempertahankan tujuan dari
nilai-nilai koperasi.
Masalah
yang ketujuh, belum ada upaya nyata dari gerakan untuk menyatukan/memasukkan
manajemen koperasi dalam pernyataan identitas jati diri koperasi.
Masalah
yang terakhir adalah program penyesuaian struktural pada perekonomian yang
sedang berkembang di wilayah selatan, mempunyai dampak negative dan positif
bagi koperasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar