Senin, 11 Maret 2013

Kerjasama ekonomi Indonesia-China


Hubungan bilateral antara China dan Indonesia terutama dalam bidang ekonomi saat ini terus meningkat. Hal ini tercermin dari meningkatnya nilai perdagangan kedua negara, yang pada tahun 2008 mencapai US$ 31 miliar. Dalam lima tahun ke depan, Presiden Republik Indonesia (RI) Bapak Susilo B. Yudhoyono memperkirakan nilai perdagangan Indonesia-China akan mencapai US$ 50 miliar. Peningkatan hubungan bilateral tersebut, diungkapkan oleh Dubes China, tidak terlepas dari terjalinnya Free Trade Asean-China. Selain itu, China menganggap Indonesia adalah negara yang mempunyai potensi sangat besar. Namun untuk merealisasikan potensi itu diperlukan penghapusan beberapa hambatan, baik dari pihak China maupun dari pihak Indonesia. Indonesia berharap lambannya realisasi dana pinjaman China agar bisa cepat terealisasikan sehingga bisa dioptimalkan dengan baik oleh pemerintah Indonesia. Sebaliknya, dunia usaha China yang ingin berinvestasi di Indonesia juga memerlukan jaminan dari pemerintah RI untuk menghadapi risiko perubahan kebijakan pemerintah daerah. 
Juru bicara delegasi Cina untuk acara KTT ASEAN, Qin Gang, mengatakan kedua kepala negara sangat serius membicarakan soal mempererat hubungan bilateral dua negara. “Hubungan bilateral antara Cina-Indonesia didasarkan pada saling percaya dan menghargai satu sama lain,” ujarnya seperti dikutip Xinhua, 19 November 2011.

Menurut Qin, Perdana Menteri Wen menggarisbawahi soal pentingnya frekuensi pertemuan antara kepala negara, mekanisme dialog dan pencapaian dalam kerja sama ekonomi dan budaya, dan kerja sama lebih dekat antara kedua negara mengenai isu global.

Wen mengatakan Cina akan melakukan upaya bersama dengan Indonesia untuk mempererat kerja sama ekonomi dan perdagangan. Termasuk memformulasi rencana kerja sama dalam lima tahun mendatang dan meningkatkan investasi antara kedua negara secara dua arah. 

Pemerintah Cina akan terus mendorong perusahaan-perusahaan Cina untuk berinvestasi di Indonesia sehingga kedua negara bisa meraih keseimbangan perdagangan.

Dua kepala negara saling memberikan pandangan terhadap pertemuan KTT ASEAN Kali ini. Menurut mereka, semua peserta KTT harus melihat situasi secara menyeluruh dan jangka panjang, mencari upaya persatuan, dan bekerja sama mewujudkan kedamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan.



Kesimpulan
Hubungan kerjasama antara Indonesia dan China yang sebelumnya sempat kurang baik dan tidak terlaru dekat pada orde lama kini berangsur membaik dan bahkan sekarang menjadi mitra dagang yang cukup strategis, salah satu contohnya adalah  CAFTA (China ASEAN Free Trade Area) .Namun dengan adanya kerjasama yang dibangun oleh pihak indonesia dan cina ini menimbulkan dampak yang bisa dibilang merugikan pengusaha-pengusaha indonesia,pasalnya bagi mereka yang kurang mampu untuk bersaing dengan produk-produk dari cina yang sudah marak dikalangan masyarakat menjadikan pengusaha lokal kebanyakan yang gulung tikar.oleh karena itu untuk setiap pengusaha lokal harus segera mencari solusi agar dapat bersaing dengan pengusaha-pengusaha asing dalam kasus ini yaitu cina dan juga pemerintah harus mengantisipasi agar pasar lokal tidak diisi penuh oleh produk-produk cina supaya keseimbangan perdagangan dapat terealisasikan. Dengan KTT ASEAN yang diikuti oleh Indonesia, Indonesia juga harus bisa menggunakan manfaat yang diperoleh dari kerjasama-kerjasama yang dilakukan ke negara lain supaya tidak hanya menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain, tetapi memberikan keuntungan yang seimbang bagi kedua belah pihak.








https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&ved=0CEUQFjAD&url=http%3A%2F%2Fwww.tempo.co%2Fread%2Fnews%2F2012%2F11%2F19%2F087442617%2FCina-Perkuat-Kerja-Sama-Ekonomi-dengan-Indonesia&ei=z-o9Uc_bPMLwrQfKr4CwBw&usg=AFQjCNELPbrPdxNpx9P5KZwOD_2EZmyF6w&sig2=UbT9V4q3rUcyDk2kwLAVnA&bvm=bv.43287494,d.bmk


https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&ved=0CF8QFjAG&url=http%3A%2F%2Fiqbalmanjada.blogspot.com%2F2012%2F04%2Fkerjasama-ekonomi-indonesia-china-dalam.html&ei=z-o9Uc_bPMLwrQfKr4CwBw&usg=AFQjCNHpocKbh9yXX20_8D33aAKNleIlqg&sig2=WgKriWcX4QwZ6mM5a75hIQ&bvm=bv.43287494,d.bmk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar