Perkembangan
Standar dan praktik akuntansi setiap Negara
merupakan hasil dari interaksi yang kompleks di antara factor ekonomi, sejarah,
kelembagaan, dan budaya. Dapat diduga akan terjadinya perbedaan antar Negara.
Factor-faktor yang memengaruhi perkembangan akuntansi nasional juga membantu
menjelaskan perbedaan akuntansi antarbangsa.
- Sumber pendanaan
Di negara-negara dengan pasar ekuitas yang
kuat , seperti Amerika Serikat dan Inggris, akuntansi memiliki fokus atas
seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (Profitabilitas), dan dirancang
untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait.
Pengungkapan dilakukan dengan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan
kepemilikan publik yang luas.. Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit dimana
bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki fokus atas
perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif. Karena
lembaga keuangan memiliki akses langsung terhadap informasi apa saja yang
dibutuhkan, dan pengungkapan publik yang luas dianggap tidak perlu. Contohya
adalah Jepang dan Swiss.
- Sistem hukum
Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan
lembaga berinteraksi. Dunia barat memiliki dua orientasi sistem hukum
akuntansi, yakni:
a.
Hukum kode (sipil)
b.
Hukum umum (kasus)
- Perpajakan
Dikebanyakan negara, peraturan pajak secara
efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat
pendapatan dan beban dalam akun untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak. Pada
umumnya pajak keuangan dan pajak akuntansi adalah sama, seperti contohnya di
Jerman dan Swedia. Namun tidak di Belanda, pajak keuangan dan pajak
akuntansinya berbeda. Laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi
keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaan-perbedaan dengan hukum pajak.
Tentu saja, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, terkadang aturan
pajak mengharuskan penerapan prinsip-prinsip akuntansi tertentu. Misalnya di
Amerika,penilaian persediaan berdasarkan LIFO.
- Ikatan politik dan ekonomi
Ide dan Teknologi akuntansi dialihkan melalui
penaklukan, perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan
berawal di Italia pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di
Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan pembakuan.
- Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap
akuntansi biaya historis dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu negara
untuk menerapkan perubahan harga terhadap akun-akun perusahaan.Pada negara
Israel, Amerika, Meksiko dan beberapa negara Amerika Selatan menggunakan
akuntansi tingkat harga umum karena pengalaman mereka dengan hiperinflasi. Pada
akhir tahun 1970-an, sehubungan dengan tingkat inflasi yang tidak biasanya
tinggi, Amerika Serikat dan Inggris melakukan eksperimen dengan pelaporan
pengaruh perubahan harga.
- Tingkat perkembangan ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha
yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling
utama. Tantangan-tantangan akuntansi yang baru seperti penilaian aktiva tidak
berwujud dan sumber daya manusia semakin berkembang.
- Tingkat pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat
rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Dalam
arti bahwa pendidikan akuntansi yang profesional akan sulit dicapai jika taraf
pendidikan di suatu negara secara umum juga rendah.
- Budaya
Hofstede mendasari empat dimensi budaya
nasional (nilai sosial), meliputi:
a.
Individualisme
b.
Jarak kekuasaan
c.
Penghindaran ketidakpastian
d.
Maskulinitas
Klasifikasi
Klasifikasi akuntansi internasional dapat
dilakukan dalam dua cara: dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi
dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi, dan pengalaman.
Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan
basis data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar