Kamis, 10 Maret 2016

BAB 1 PENDAHULUAN AKUNTANSI INTERNASIONAL



BAB 1 PENDAHULUAN
Akuntansi memainkan peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Sebagai cabang ilmu ekonomi, akuntansi memberikan informasi mengenai suatu perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya yang terbatas tersebut dialokasikan secara optimal, dan sebaliknya alokasi sumber daya akan menjadi kurang optimal jika informasi kurang andal dan tidak bermanfaat.
Akuntansi internasional dalam pelaporannya adalah perusahaan multinasional (multinational company- MNC).

Sudut pandang sejarah
                Sebagai permulaan, system pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping), yang umumnya dianggap sebagai awal penciptaan akuntansi seperti yang kita ketahui hari ini, berawal dari Negara-negara kota di Italia pada abad ke-14 dan 15. Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di italia utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. Singkat kata, gagasan mengenai akuntansi pembukuan berpasangan mencapai Inggris, Amerika Utara, dan sampai ke Indonesia melalui model akuntansi Belanda.

Pertumbuhan dan penyebaran operasi multinasional
                Bisnis internasional secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri. Kegiatan ini yang berakar dari masa lampau, akan terus berlanjut. Untuk memperoleh gambaran yang lebih baik mengenai pola perdagangan global pada tingkat mikro, seseorang hanya perlu mengamati pengungkapan operasi luar negeri setiap MNC besar. Penggabungan pengungkapan semacam itu dari seluruh MNC di seluruh dunia akan mengonfirmasikan bahwa perdagangan saat ini tidak lagi bersifat bilateral atau regional, tetapi sungguh-sungguh bersifat global.

Kompetisi global
                Factor lain yang menyebabkan pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai, bukanlah hal yang baru. Yang baru adalah standar perbandingan yang digunakan kini melampaui batas-batas nasional. 

Merger dan akuisisi lintas batas
                Seiring dengan berlanjutnya tren global atas konsolidasi industry,berita mengenai merger dan akuisisi internasional praktis merupakan kenyataan sehari-hari.
Sebagai contoh, penilaian perusahaan sering kali didasarkan pada factor-faktor berbasis harga, seperti rasi harga atas laba (P/E). pendekatan disini adalah untuk menurunkan rata-rata factor P/E untuk perusahaan yang sebanding dalam industry dan menerapkan factor ini atas laba yang dilaporkan oleh perusahaan yang sedang dinilai untuk menghasilkan harga tawaran yang memadai. Perhatian utama perusahaan yang melakukan akuisisi ketika sedang memberikan tawaran atas target akuisisi asing adalah sejauh apa factor E (laba-earnings) dalam ukuran P/E ini merupakan refleksi sesungguhnya dari variable yang sedang diukur, bila dibandingkan dengan hasil dari perbedaan pengukuran akuntansi.

Internasionalisasi pasar modal
                Factor yang menyebabkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional di kalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Pricewatehouse Coopers melaporkan bahwa volume penawaran ekuitas  lintas batas dalam dolar meningkat hamper tiga kali lipat antara tahun 1995 dan 1999, dengan jumlah dana lebih dari sebesar AS$500 miliar yang diperoleh selama periode 5 tahun tersebut (penawaran ini hanya mencakup penjualan surat berharga di luar pasar domestik). Penawaran internasional atas obligasi, pinjaman sindikasi, dan instrument utang lainnya juga tumbuh secara dramatis selama tahun 1990-an.
                Federasi Pasar Modal Dunia (world Federation of Exchange) melaporkan bahwa jumlah perusahaan domestic yang mencatatkan sahamnya meningkat di beberapa pasar dan menurun di beberapa pasar lain. Meskipun demikian, rata-rata ukuran dan volume perdagangan per tahun atas perusahaan yang mencatatkan sahamnya telah tumbuh secara besar, yang sebagian diakibatkan oleh merger dan akuisisi, yang juga berakibat pada penghapusan pencatatan saham (delisting) yang dilakukan beberapa perusahaan yang terkait.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar