Jika Anda membaca kesepuluh bentuk pola pikir atau paradigma di bawah ini, saya yakin Anda dapat membayangkan dengan jelas bentuk-bentuk pikiran yang muncul dari paradigma seperti ini, sekaligus dengan perasaan dan emosi yang menyertainya, serta perilaku dan perkataan yang digerakkan emosi/perasaan tadi. Paradigma seperti ini adalah semacam roh yang menggerakkan.
Mari kita melihatnya satu demi satu:
Mari kita melihatnya satu demi satu:
Orang-orang sukses tidak dilahirkan, tetapi dibentuk
“Walaupun saya dilahirkan dari keluarga sukses, tidak otomatis menjadikan diri saya sukses.”
“Saya bisa meraih tujuan dan cita-cita saya jika saya mau berupaya untuk itu.”
“Saya bersyukur, orangtua saya tidak mewarisi kekayaan materi kepada saya.”
“Mereka membekali saya dengan kekayaan mental dan moral. Saya bisa sukses.”
“Melalui upaya dan kerja keras, kita bisa berhasil.”
“Jangan berharap bahwa nasib dapat mengubah hidup kita menjadi lebih baik.”
Ini adalah pola pikir memberdayakan. Paradigma ini menggerakkan kita untuk bertindak aktif. Mindset ini juga menelorkan bentuk-bentuk pikiran yang proaktif penuh tanggung jawab tanpa harus menyalahkan diri atau mengasihani diri secara berlebihan. Dengan pola piker seperti ini, kita bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain.
Kekuatan yang dominan dalam diri saya adalah bagaimana saya berpikir
“Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan jika kita berpikir dan berupaya.”
“Memang, apa pun yang terjadi terjadilah, namun daripada tidak melakukan apa-apa lebih baik saya melakukan sesuatu.”
“Ya, kalau saya mau saya pasti bisa.”
“Mungkin keberuntungan itu ada, tapi bagi saya keberhasilan adalah sesuatu yang telah saya tetapkan untuk terjadi.”
Di balik setiap kesulitan selalu terdapat hal-hal yang berharga
“Saya dapat belajar dari kesalahan-kesalahan yang saya perbuat.”
“Saya percaya bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna yang diraih tanpa kesalahan.”
“Pengalaman saya mengajarkan saya bahwa kesalahan adalah guru yang baik.”
“Kesulitan yang kita hadapi justru semakin membentuk kita untuk menjadi semakin baik.”
“Jangan pernah meminta agar jalan hidup yang kita lalui selalu tanpa kesulitan dan tantangan.”
Setiap keyakinan yang saya miliki adalah hasil pilihan saya
“saya tahu dengan berolahraga secara teratur saya akan tetap bugar. Untuk itu saya akan tetap disiplin berolahraga.”
“Keadaan saya sekarang ditentukan pilihan-pilihan saya kemarin. Keadaan saya besok ditentukan pilihan-pilihan saya hari ini.”
“Orangtua saya pernah menasihati saya agar tidak pernah boleh putus asa. Sekarang saya mengerti maksud mereka.”
Saya tidak akan dikalahkan, kecuali jika saya menerimanya sebagai suatu realitas yang membuat saya berhenti mencoba lagi
“Saya tidak akan berhenti mencari sebelum saya menemukan jawabannya.”
“Selagi masih ada hari esok kita tiddak boleh berkarya.”
“Saya tidak akan menjadikan kekurangan diri saya sebagai dalih berhenti meraih tujuan hidup yang telah saya tetapkan.”
“Saya harus berhenti berpikir bahwa perusahaan memberikan pekerjaan kepada saya. Sebaliknya perusahaan membayar saya karena pengetahuan dan ketrampilan yang saya miliki. Saya akan terus mengembangkannya, apa pun yang terjadi pada perusahaan ini tidak akan menjadi masalah bagi saya.”
Saya memiliki kemampuan menguasai minimal satu aspek yang akan membawa saya pada keberhasilan
“Setiap tahun saya selalu berupaya menambah satu keterampilan baru untuk menunjang keberhasilan karier saya.”
“Saya akan gunakan setidaknya satu jam setiap hari untuk membaca.”
“Mengikuti pelatihan-pelatihan di kantor adalah kesempatan yang tidak pernah saya sia-siakan.”
“Waktu berjalan begitu cepat. Saya harus menggunakannya untuk belajar hal-hal baru.”
Hal-hal yang dapat menghambat saya meraih keberhasilan adalah hal-hal yang saya izinkan terjadi
“Kesulitan berada dimana-mana, namun saya tidak akan membiarkannya menghalangi saya.”
“Saya dapat menentukan bagaimana hidup saya saat ini dan ke depan.”
“Saya memiliki banyak kelemahan, namun saya yakin dapat mengatasi semua kelemahan itu agar dapat memberi yang terbaik.”
Tidak akan pernah ada keberhasilan tanpa komitmen
“Walaupun banyak rintangan yang harus dihadapi, saya tetap yakin bahwa saya akan berhasil.”
“Saya akan tetap mengejar cita-cita dan tujuan hidup saya, berapa pun harga yang harus saya bayar.”
“Jika tingkat pendidikan saya adalah strata satu (S1), anak saya setidak-tidaknya harus mencapai strata dua (S2).”
Keberhasilan hanya bisa diraih melalui dukungan dan kerja sama dengan orang lain
“Mari kita bentuk tim untuk menyelesaikan masalah ini.”
“Tanpa saya, kalian semua tidak ada apa-apanya… namun tanpa kalian, saya pun tidak ada apa-apanya.”
“Saya banyak belajar dari orang lain di sekitar saya.”
“Bersama-sama kita bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa.”
“Mari kita gunakan peribahasa, ringan sama dijinjing, berat sama dipikul.”